Siswa kelas 7 Unggulan MTs NU Sidoarjo adakan Napak Tilas Santri Milenial, dengan melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al- Hamdaniyyah Siwalan Panji, Buduran. Dengan tema “Meneladani Keseharian dan Kiprah Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari” Pada Kamis (13/10/2022).
Sebelum menapak tilas, seluruh siswa dikumpulkan di Aula Pesantren Al Hamdaniyyah. Acara dibuka oleh Abdul Mujib, selaku pengajar Aswaja di MTs NU Sidoarjo. Pak Mujib menjelaskan diantara alasan acara tersebut adalah untuk menyambut momentum (Hari Santri Nasional) HSN 2022.
“Selain itu outdoor learning juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang sudah diagendakan oleh MTs NU Sidoarjo setiap tahun,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua PC Lazis NU Sidoarjo ini.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Al Hamdaniyyah berpesan, “sebagai peserta didik yang menempuh pendidikan di MTs NU Sidoarjo, kalian memiliki kewajiban untuk melanjutkan khidmah (pengabdian) di NU, seperti bapak/ibu guru kalian saat ini, atau bisa juga berkhidmah di NU dalam bentuk yang lain.”
Setelah penyampaian materi seluruh siswa di ajak melihat kamar Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy`ari. Siswa diceritakan keteladanan dan semangat belajar Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy`ari saat beliau nyantri di Ponpes Siwalan Panji tersebut.
Pak Arifuddin, selaku Waka Kurikulum MTs NU saat diwawancarai nusidoarjo.or.id menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya MTs NU Sidoarjo menanamkan karakter ASWAJA kepada peserta didik, juga mengenalkan sejarah para muassis, pendahulu mereka. Kelak mereka diharapkan mampumen jadi penerus perjuangan di Nahdlatul Ulama.
Seluruh Siswa tidak hanya diajak berkeliling, namun juga diberitugas yang berhubungan erat dengan materi Ke-Aswaja-an yang telah disampaikan, nantinya dijadikan portofolio anak-anak kelas unggulan MTs NU Sidoarjo.
siswa kelas unggulan MTs NU Sidoarjo siswa kelas unggulan MTs NU Sidoarjo siswa kelas unggulan MTs NU Sidoarjo
Di penghujung kegiatan, setelah memimpin tahlil singkat, Pak Mujib menyampaikan harapannya, “setelah kegiatan napak tilas ini, semoga anak-anak bisa lebih semangat dalam belajar dan menjadi pribadi luhur serta bisa menjadi pioneer gerakan penguatan ASWAJA di madrasah,” ucap pria yang tinggal di Desa Prasung, Buduran tersebut.
(reporter: Anggun, Marsya, dan Aisa)